Minggu, 08 Januari 2012

MAKALAH MOLA HIDATIDOS

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat pada waktunya. Makalah ini dibebankan kepada penulis, yaitu mahasiswi kebidanan semester III yang merupakan penugasan yang harus diselesaikan untuk memenuhi penugasan oleh dosen pembimbing pada mata kuliah GINEKOLOGI. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing dan teman-teman yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, demi penyempurnaan makalah kami ini.
Akhir kata kami mngucapkan banyak terimakasih. Dan semoga makalah kami ini dapat memberikan sumbangsih untuk memberikan pengetahuan mahasiswi dan masyarakat.





                                                                                       Medan, Januari 2012

                                                                                                   Kelompok 1




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hamil dan anggur adalah dua kata yang menjadi kebahagiaan dan berkah bagi manusia. Namun jika menjadi satu untaian kata, hamil anggur, justru menjadi petaka bagi para calon orang tua. hamil anggur adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah anggur. Jadi terdapat kehamilan tetapi dalam kehamilan hamil anggur janinnya tidak ada dan sel ari-ari berkembang berlebihan. Sehingga membentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur. Karena hamil anggur ini merupakan kehamilan abnormal, maka hamil anggur harus dibuang atau diakhiri dengan kuret hisap.
Hamil anggur sepintas lalu seperti hamil biasa, tapi isinya bukan janin, melainkan gelembung-gelembung mola. Kadang-kadang ada juga yang isinya gelembung mola tetapi masih ada janin. Pada keadaan ini, biasanya janin tidak bisa dipertahankan dan mengalami keguguran. istilah medis hamil anggur adalah Mola Hidatidosa, yakni kehamilan yang tidak normal, di mana sel telur yang telah dibuahi tidak tumbuh dan membelah sebagaimana mestinya.
Pada hamil anggur sel telur yang telah dibuahi tumbuh secara “liar” dan cepat sehingga hanya terbentuk gerombolan gelembung-gelembung yang menyerupai buah anggur. Pada kehamilan anggur ini, perut wanita terlihat lebih besar dibanding dengan usia kehamilannya. Janin yang dikandung biasanya tidak mampu bertahan hidup, namun gelembung-gelembung tersebut terus saja membesar, tumbuh terus sehingga tampak seperti gerombolan buah anggur. Itulah sebabnya mengapa orang awam sering menyebutnya dengan hamil anggur.
Penanganan hamil anggur adalah dengan kuretase. Setelah itu harus dimonitor dan di follow up dengan dengan ketat, karena kehamilan mola bisa berkembang ke arah proses keganasan yang disebut dengan chorio-carcinoma.
Beberapa faktor yang sering dikaitkan sebagai penyebab hamil anggur ini yaitu mutasi genetik (buruknya kualitas sperma atau ovum), kehamilan di mana janin akan mati dan tak berkembang, kekurangan vitamin A, darah tinggi, serta faktor gizi yang kurang baik.
Diperkirakan bahwa faktor-faktor seperti gangguan pada telur, kekurangan gizi pada ibu hamil, dan kelainan rahim berhubungan dengan peningkatan angka kejadian mola. Wanita dengan usia dibawah 20 tahun atau diatas 40 tahun juga berada dalam risiko tinggi. Mengkonsumsi makanan rendah protein, asam folat, dan karoten juga meningkatkan risiko terjadinya mola.
Apakah hamil anggur sama dengan hamil di luar kandungan? Menurut dr Ayu, hamil di luar kandungan terjadi apabila tempat menempel (nidasi) embrio (hasil pembuahan) berada di luar rongga rahim (carum uteri). Biasanya yang paling sering terjadi adalah menempel di saluran tuba atau saluran yang menghubungkan rahim dengan indung telur bagian kanan maupun kiri. Adapun gejalanya pada tahap awal adalah seperti kehamilan biasa yaitu terhentinya haid disusul hasil tes positif pada kehamilan.
Kondisi hamil di luar kandungan menjadi serius bila kehamilan terganggu, di medis disebut kehamilan ektopik terganggu (KET), umumnya tuba/saluran tempat menempelnya embrio pecah. Gejalanya adalah nyeri perut yang hebat, disertai pucat karena ada pendarahan di dalam. Pasien cepat jatuh dalam kondisi syok, karena umumnya pendarahan yang terjadi sangat banyak tetapi tidak terlihat dari luar. Pada kondisi seperti, pasien membutuhkan penanganan yang ekstra tepat dan sedini mungkin. Karena pengertian dan penyebab dari mola masih belum diketahui secara pasti maka kejadian mola hidatidosa sulit untuk dicegah.
Bagaimanapun juga, nutrisi ibu yang baik dapat menurunkan risiko terjadinya mola.
Angka kejadian hamil anggur di Indonesia tergolong menengah. Pada 40 kehamilan, ditemukan satu kasus hamil anggur. Sementara pada 200 kehamilan di Asia, sebanyak satu kasus tercatat mengalami hamil anggur. Hamil anggur dapat menimpa siapa saja, baik itu pasien berlatar belakang ekonomi tinggi, menengah, maupun rendah.
B. Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hamil anggur
2.      Untuk mengetahui bagaimana terjaidnya hamil anggur
3.      Untuk mengetahui apa penyebab terjadinya hamil anggur
4.      Untuk mengetahui Bagaimana gejala terjaidnya hamil anggur
5.      Untuk mengetahui data empiris yang terjadi masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hamil Anggur
                   

Dalam kedokteran sebenarnya tidak mengenal istilah Hamil Anggur. Kedokteran menyebut kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi akibat kegagalan pembentukan janin, "bakal janin" ini dengan istilah Mola hidatidosa. Bentuknya memang mirip gerombolan buah anggur, sehingga orang menyebutnya hamil anggur.
Hamil anggur atau Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan “bakal janin”, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran (vili) mirip gerombolan buah anggur. Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.
Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.
Hamil anggur, atau Molahidatidosa merupakan kehamilan abnormal. Jadi terdapat kehamilan, tetapi dalam kehamilan hamil anggur janinnya tidak ada dan sel ari-ari berkembang berlebihan. Sehingga membentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur.         Karena hamil anggur ini merupakan kehamilan abnormal, maka hamil anggur harus dibuang atau diakhiri dengan kuret hisap. Angka kejadian hamil anggur di Indonesia tergolong menengah. Pada 40 kehamilan, ditemukan satu kasus hamil anggur. Sementara pada 200 kehamilan di Asia, sebanyak satu kasus tercatat mengalami hamil anggur. Hamil anggur dapat menimpa siapa saja, baik itu pasien berlatar belakang ekonomi tinggi, menengah, maupun rendah.
Pada dasarnya, hamil anggur yang telah ditemukan bahkan sejak jaman Hipokrates, penyebabnya hingga kini belum diketahui. Penelitian Andrijono tersebut merupakan salah satu titik terang yang menemukan bahwa salah satu kelemahan sel pembentuk hamil anggur adalah vitamin A. Oleh karenanya, cara pencegahan paling mudah terjadinya hamil anggur adalah dengan membiasakan diri mengonsumsi vitamin A bagi perempuan yang tengah merencanakan kehamilan. Konsumsi vitamin A secara alami melalui sayur dan buah juga harus tetap dilakukan pada saat masa kehamilan.
Ada perbedaan antara kista dengan hamil anggur. kista biasanya berada di ovarium dan bentuknya solitar (satu/sendiri). Sedangkan hamil angggur ada di rahim serta bentuknya mengelompok. Fenomena hamil anggur terjadi manakala konsepsi yang mestinya berkembang menjadi bakal ari-ari dan bakal janin, tidak berjalan semestinya. Bakal janin tidak berkembang, sementara bakal ari-ari berkembang namun isinya hanya cairan dan darah.
Tanda yang paling sering terjadi, antara besar rahim dengan usia kehamilan tidak seimbang. Besar rahim akan jauh lebih besar daripada usia kehamilan. Tanda lainnya pendarahan. Akibat seringnya pendarahan, si ibu akan pucat dan Hb nya turun. Selain itu, pembesaran rahim tidak pula disertai gambaran janin dan detak jantung janin.
Pendarahan akan terjadi pada trimester pertama. Sehingga, usia hamil anggur biasanya jarang yang mencapai 20 minggu. Meski demikian, tes urine tetap menunjukkan positif seperti kehamilan biasa. Hal inilah yang kerap menipu. Meski hasil tes urine menunjukkan positif, hasil Ultrasonografi (USG) tetap tidak bisa dikelabui. Pada hamil anggur, gambar yang didapat seperti sarang tawon.
Hamil anggur dikaitkan dengan ragam penyebab seperti mutasi genetik (jeleknya sperma atau ovum), blighted ovum atau kehamilan di mana janin akan mati dan tak berkembang, kekurangan vitamin A, darah tinggi, serta faktor gizi yang kurang baik.
Mengapa hamil anggur bisa terjadi? Kita ketahui, kehamilan terjadi karena ada pembuahan di mana sel sperma membuahi sel telur. Normalnya, setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi tersebut akan berkembang menjadi sekelompok sel (berjumlah ratusan) seperti bola. Sel-sel yang berada di dalam akan berkembang menjadi janin sementara sel-sel yang terletak di bagian luar akan membentuk trofoblas. Sel-sel yang membentuk trofoblas inilah yang kelak akan menjadi plasenta.
Pada hamil anggur, sel telur yang harusnya berkembang menjadi janin justru terhenti perkembangannya. Yang terus berkembang malah sel-sel trofoblas tadi. Padahal, sel-sel yang terbentuk dari trofoblas ini mengalami kelainan, seperti tidak mengandung pembuluh-pembuluh darah di dalamnya.Nah, kelompok sel inilah yang kemudian membengkak membentuk gelembung-gelembung berisi cairan, mirip anggur. Ukuran gelembung ini pun bervariasi. Ada yang berdiameter 1 milimeter sampai 1-2 sentimeter. Jika dilihat melalui mikroskop, ditemukan edema stroma villi, tidak ada pembuluh darah pada villi, dan proliferasi sel-sel trofoblas (jumlah selnya bertambah).
Hamil anggur sendiri dibedakan dalam dua jenis. Disebut complete mole atau mola klasik jika kehamilan palsu seluruhnya. Artinya, dalam kehamilan, janin sama sekali tak terbentuk. Sedangkan bila ditemukan janin atau bagian dari janin disebut partial mole. Pada kasus partial mole, janin yang terbentuk umumnya tidak normal. Misalnya, bagian tubuh terbentuk tapi tidak tidak proporsional. “Umumnya, janin mati pada bulan pertama meski ada juga yang bisa bertahan hidup sampai cukup besar. Kendati bisa bertahan hidup, tentu saja bayi tadi akan lahir cacat karena memang bagian tubuhnya tidak terbentuk sempurna. Bahkan, ada yang hanya berbentuk gumpalan saja, tetapi hidup. “Jika dilihat, ada kulit, tulang, dan sebagainya,
B. Penyebab Hamil Anggur
Penyebab pasti belum diketahui, tetapi diduga pencetusnya antara lain kekurangan gizi dan gangguan pendarahan dalam rahim hamil anggur belum diketahui secara pasti.. Penyebab hamil anggur sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Tetapi berdasarkan penelitian terakhir, pada sel plasenta (sel trofoblas) hamil anggur tidak ditemukan unsur keturunan dari ibu, hanya dari ayah. Jadi, hamil anggur ini adalah hasil dari pembuahan (konsepsi)yang tidak normal yaitu hasil dari pembuahan sel telur yang tidak mengandung faktor-faktor keturunan dari ibu.
Meski penyakit ini sudah dikenal sejak abad keenam, sampai saat ini dunia kedokteran tetap belum bisa mengungkap misteri penyebabnya. Kerusakan sel telur di sini mungkin terjadi karena infeksi, kekurangan zat makanan terutama protein tinggi, dan teori kebangsaan. Teori yang paling cocok dengan keadaan adalah teori Acosta Sison, yaitu kekurangan protein. Karena kenyataan membuktikan penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita dari golongan sosioekonomi rendah.
Hamil anggur atau Mola hidatidosa dapat terjadi karena: 1). Tidak ada buah kehamilan (agenesis) atau ada perubahan (degenerasi) sistem aliran darah terhadap buah kehamilan, pada usia kehamilan minggu ketiga sampai minggu keempat, 2) Aliran (sirkulasi) darah yang terus berlangsung tanpa bakal janin, akibatnya terjadi peningkatan produksi cairan sel trofoblas (bagian tepi sel telur yang telah dibuahi), 3) Kelainan substansi kromosom (kromatin) seks.
C. Gejala Hamil Anggur
Gejala dari penyakit ini dintunjukan sebagaimana orang hamil normal, tanda awal persis kehamilan biasa, misalnya terlambat haid, keluhan mual, muntah. Hanya saja keluhan tersebut lebih hebat. Jika diperiksa tes kehamilan, hasilnya positif juga. Selain gejala umum di atas, tanda-tanda lain diantaranya:
• Tidak ada tanda-tanda gerakan janin
• Rahim nampak lebih besar dari umur kehamilan, misalnya terlambat 2 bulan, rahim nampak seperti hamil 4 bulan
• Keluar gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan pendarahan
Penemuan mutakhir menemukan bahwa MH terjadi akibat sel sperma membuahi sel telur yang tidak ada intinya atau intinya rusak/tidak aktif. Ibu hamil dengan kasus mola hidatidosa menunjukkan gejala yang sama dengan kehamilan pada umumnya. Selanjutnya perkembangan hamil anggur lebih cepat dari normal, sehingga besar rahim lebih besar dari usia kehamilan. Bisa juga terjadi mual muntah yang hebat (hiperemesis gravidarum) dan sakit kepala.
Perdarahan dari vagina merupakan gejala utama hamil anggur. Perdarahan bisa sangat banyak, bisa juga hanya sedikit. Biasanya terjadi pada minggu ke-12 sampai ke -14. Jika perdarahan terjadi sangat banyak, bisa mengakibatkan anemia (kekurangan darah) pada ibu. Soalnya, tak jarang terjadi, perdarahan berlangsung lama, hingga berminggu-minggu.
Gejala lain, kadang-kadang menunjukkan tekanan darah tinggi yang merupakan gejala awal preeklampsia (keracunan kehamilan), tetapi terjadinya lebih awal (di bawah 20 minggu) bila dibanding kehamilan biasa. Begitu pula pada saat pemeriksaan, ditemukan masalah tidak adanya bunyi jantung janin. Penderita hamil anggur juga akan mengalami peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah. Di dalam air seninya pun biasanya ditemukan kadar protein yang tinggi.
Pada permulaannya, gejala "hamil anggur" tidak seberapa berbeda dengan kehamilan biasa, yaitu adanya aktivitas atau tanda-tanda enek, muntah, pusing, dan lain-lain pada ibu. Hanya saja, dalam kasus "hamil anggur" ini derajat keluhannya sering lebih hebat. Selanjutnya, perkembangan lebih pesat, rahim terlalu cepat membesar tidak sesuai dengan umur kehamilan. Perdarahan merupakan gejala utama mola, seperti penderita dengan abortus immineans (keguguran). Biasanya, gejala inilah yang menyebabkan penderita datang ke rumah sakit. Sifat perdarahan bisa intermitte, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok atau kematian. Karena perdarahan ini, maka umumnya pasien mola masuk ke dalam keadaan anemia atau kurang darah.
Gejala ini sering pula disertai dengan gejala menyerupai preeklampsia seperti nyeri kepala, gangguan penglihatan dan lain-lain. Lantas, bagaimana memastikan seseorang sedang "hamil anggur" atau tidak? Adanya "hamil anggur" harus dicurigai bila ada wanita usia subur dengan amenore (terlambat haid), perdarahan pervaginam, uterus/rahim yang lebih besar dari tuanya kehamilan dan tidak ditemukan tanda kehamilan pasti. Artinya, dari pemeriksaan melalui perabaan tidak ditemukan adanya janin atau bagian tubuh janin dan detak jantung janin pun tidak terdengar.
Untuk memastikan "hamil anggur" atau tidak, gejala-gejala tersebut harus didukung dengan pemeriksaan laboratorium, yaitu pemeriksaan terhadap kadar hormon (HCG/Humas Chorionic Gonadotropin) dalam darah dan urin, dimana akan terdapat peninggian kadar hormon tersebut. Bila belum jelas, dapat dilakukan pemeriksaan foto abdomen, biopsi transplasental dan pemeriksaan dengan sonde uterus yang diputar (perasat Hanifa Wikjnjosastro atau Acosta Sisson). Di samping itu, bisa juga dengan cara melakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi), dimana kasus ini menunjukkan gambar berupa badai salju (snow flake pattern) atau sarang tawon tanpa disertai adanya janin.
Diagnosis yang paling tepat adalah bila dilihat gelembung mola-nya, baik melalui ekspulsi spontan maupun biopsi pasca perasat Hanifa Wiknjosastro atau Acosta Sisson. Tetapi bila ditunggu sampai gelembung mola keluar biasanya sudah terlambat karena pengeluaran gelembung umumnya disertai perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien menurun. Yang baik ialah bila dapat mendiagnosis sebelum gelembung mola keluar.
D. Tanda-tanda Hamil Anggur
Gejala-gejala berikut ini dapat menjadi pertanda bahwa anda sedang hamil
ü Payudara kaku dan membengkak.
Salah satu tanda awal kehamilan adalah payudara yang sensitif, membengkak dan kadang disertai sedikit rasa sakit. Hal ini disebabkan karena peningkatan level hormon dalam tubuh. Rasa sakit yang ditimbulkan sama seperti saat anda akan mendapatkan periode menstruasi. Namun rasa tidak nyaman ini secara bertahap akan hilang setelah tri semester pertama, karena tubuh telah dapat menyesuaikan dengan perubahan hormon yang terjadi.
ü Letih
Perasaan capek dan letih sepanjang hari. Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, namun kemungkinan rasa ngantuk ini disebabkan karena peningkatan level hormon progesteron. Pada trisemester kedua, biasanya anda sudah akan merasa lebih enerjik lagi, walaupun biasanya rasa capek ini akan datang lagi pada akhir masa kehamilan, hal ini disebabkan karena anda membawa beban badan yang cukup berat dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kehamilan sehingga sering kali tidak dapat tidur dengan nyaman di malam hari.
ü Pendarahan
Pada beberapa wanita mengalami pendarahan vagina, terjadi sekitar 11 atau 12 hari setelah pembuahan (dekat dengan waktu anda seharusnya mengalami menstruasi). Pendarahan ini biasanya sangat ringan (tampak seperti bercak merah atau merah muda atau bisa juga seperti noda merah kecoklatan) dan hanya terjadi selama satu atau dua hari saja. (beritahukan pada dokter anda bila terjadi pendarahan atau bercak ini, terutama bila disertai rasa sakit, karena ini bisa menjadi pertanda kehamilan ectopic).
ü Mual dan muntah
Jika anda seperti sebagian besar wanita lainnya, morning sickness tidak akan terjadi sampai sekitar sebulan setelah pembuahan. Namun pada beberapa wanita, mereka merasa mual lebih cepat, dan bahkan tidak hanya pada pagi hari namun juga di siang, sore atau malam hari. Namun ada juga wanita yang beruntung tidak mengalami hal ini.
Sebagian besar wanita yang mengalami rasa mual ini, akan sepenuhnya merasa lega setelah memasuki trisemester kedua. Namun ada juga yang lebih lama atau pun cepat.
ü Semakin sensitif terhadap bau-bauan
Pada saat awal kehamilan, tidak jarang kita sering merasa terganggu dengan bau-bauan yang ada di sekitar kita. Terkadang kita merasa mual terkena bau kopi atau masakan tertentu. Tidak ada yang tahu pasti apa penyebabnya, namun kemungkinan hal ini juga disebabkan karena peningkatan hormon estrogen dalam tubuh anda. Terkadang, makanan yang bisanya menjadi favorit kita justru sekarang terasa menyebabkan mual.
ü Perut Kembung
Perubahan hormon pada saat awal kehamilan dapat menyebabkan perut anda terasa kembung, sama seperti saat kita akan mendapatkan menstruasi.
ü Sering Kencing
Segera setelah anda hamil, anda akan merasa sering ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil atau kencing. Hal ini disebabkan karena selama kehamilan jumlah darah dan cairan lainnya dalam tubuh akan meningkat, yang menyebabkan adanya ekstra cairan yang diproses di ginjal dan kemudian berakhir di saluran kemih anda. Hal ini biasanya terjadi pada enam minggu pertama kehamilan dan akan semakin memburuk pada akhir masa kehamilan, karena janin yang semakin membesar sehingga menekan kantung kemih.
ü Terlambat menstruasi
Jika siklus menstruasi anda biasanya teratur dan kali ini tidak datang tepat waktu, maka ini adalah saat untuk melakukan tes kehamilan. Namun jika siklus anda biasa tidak teratur, maka gejala mual dan payudara yang kaku dapat menjadi acuan untuk melakukan tes.
ü Temperatur tubuh lebih tinggi dari biasanya
Jika anda terbiasa mencatat temperature tubuh anda, dan anda melihat bahwa dalam 18 hari terakhir ini suhu tubuh anda selalu lebih tinggi dari biasanya, maka kemungkinan besar anda sedang hamil.
ü Hasil test – pack yang positif
Dan yang terakhir, menggunakan alat tes kehamilan di rumah untuk memastikan.
E. Cara Mendeteksi Hamil Anggur
Sebenarnya kelainan pada kehamilan mola hidatidosa sudah bisa diketahui lebih awal. Saat konsultasi, dokter akan melakukan pemeriksaan perut dengan teliti, dan melakukan periksa dalam sehingga bisa menemukan kelainan pembesaran uterus (rahim) yang lebih cepat dari normal.
Pemeriksaan USG bisa dilakukan untuk mencurigai adanya hamil anggur. Pemeriksaan ini relatif murah dengan hasil yang cukup akurat. Dengan USG melalui vaginal, sudah dapat dideteksi adanya hamil anggur pada kehamilan 8-10 minggu, yaitu berupa gambaran badai salju (snow strom atau snow flake pattern). Apalagi jika digunakan color doppler atau power doppler, yaitu pemeriksaan USG berwarna untuk menilai perubahan arus darah.
Sementara itu, pemeriksaan hasil urine akan tetap menunjukkan hasil positif kendati yang terjadi adalah kehamilan palsu. Dan memang si calon ibu sendiri akan merasakan gejala-gejala kehamilan seperti pada umumnya. Ini disebabkan ibu tetap memproduksi hormon-hormon kehamilan dalam kadar tinggi. Hamil anggur bisa juga diketahui dengan cara mengukur kandungan hormon HCG (Hormon Chorionic Gonadotrophin) di dalam air seni atau darah. HCG adalah hormon yang dikeluarkan oleh zigot, hasil peleburan sel telur dan sel sperma.

F. Penanganan Terhadap Penderita Hamil Anggur
Penanganan "hamil anggur" terdiri dari beberapa tahap sbb:
1. Memperbaiki keadaan umum penderita seperti pemberian tranfusi darah untuk memperbaiki syok atau anemia yang terjadi.
2. Tindakan mengeluarkan jaringan mola, ada dua cara yaitu vacum kuretase atau kuret vakum dan histerektomi (pengangkatan rahim). Pengeluaran dengan kuret vakum lebih aman daripada dengan kuret tajam. Untuk histerektomi akan dilakukan pada wanita telah cukup umur (di atas 35 tahun) dan cukup mempunyai anak (anak hidup tiga). Alasan dilakukannya histerektomi adalah karena umur atau dan paritas tinggi merupakan faktor prediksposisi untuk terjadinya keganasan. Usai penguretan, pasien harus tetap mendapat pengawasan. Terutama untuk memonitor adanya penyulit seperti kadar hormon HCG secara berkala atau penyebaran sel trofoblas.
3. Pemeriksaan penunjang
Pada pemeriksaan radiologis atau rontgen, tidak terlihat gambaran tulang janin. Yang nampak justru gambaran mirip sarang lebah (honeycomb) atau gambaran mirip badai salju (snow storm). Demikian pula pada pemeriksaan USG (ultrasonografi), ditemukan gambaran mirip badai salju, tidak adanya gambaran yang menunjukkan denyut jantung janin.
Pemeriksaan lain adalah dengan patologi anatomi, yakni pemeriksaan mikroskopis gelembung cairan mirip anggur. Pemeriksaan penting lainnya, pengukuran kadar hormon korionik gonadotropin (HCG), yakni hormon untuk mengidentifikasi kehamilan. Pada Hamil Anggur kadar hormon ini (HCG) meningkat lebih tinggi dari kadar kehamilan normal.
4. Apabila penderita dengan kasus ini menolak dilakukan histerektomi, maka dapat dilakukan pemberian terapi profilaksis dengan sitostatika (obat-obat antikanker), untuk menghindari terjadinya keganasan dengan metastase (menyebar).
5. Pemeriksaan tindak lanjut.
Hamil anggur tidak selalu mengakibatkan keguguran spontan. Cara penanganannya dilakukan dengan D & C (dilatasi dan kuretase). Yaitu, memasukkan alat melalui vagina untuk menyedot gelembung-gelembung tadi sampai bersih. Usai penguretan, pasien harus tetap mendapat pengawasan. Terutama untuk memonitor adanya penyulit seperti kadar hormon HCG secara berkala atau penyebaran sel trofoblas.
Secara berkala dilakukan pemeriksaan darah setiap minggu dan foto rontgen setiap 4-6 minggu. Kemudian untuk kadar HCG 2 minggu dalam tiga bulan pertama. Kemudian sebulan sekali pada tiga bulan berikutnya. Lalu 2 bulan sekali untuk 6 bulan berikutnya. Tiga tahun berikutnya, pemeriksaan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Perlu diperhatikan, hamil anggur ini bisa berkembang menjadi ganas. Penyebaran yang tidak terkendali dari sel-sel trofoblas tadi bisa merusak fungsi sel-sel lain di sekitarnya. Seperti halnya kanker, sel-sel trofoblas yang ganas bisa menyebar ke organ tubuh lain, seperti paru-paru, vagina, sumsum tulang belakang, serta hati. Semua itu disebabkan karena mola hidatidosa bisa menyebar melalui aliran darah. “Jenis mola hidatidosa yang melakukan penyebaran ke organ lain adalah koriokarsinoma villosum (invasive mole) dan koriokarsinoma non villosum (koriokarsinoma)
Pengobatan hamil anggur dengan tipe mola ganas dilakukan dengan cara pemberian obat sitostatik, yaitu obat penghenti pertumbuhan sel. Umumnya obat-obatan ini memberi efek samping, misalnya merontokkan rambut dan muntah-muntah. Seorang wanita yang pernah mengalami hamil anggur kemungkinan mendapat kembali hamil jenis ini pada kehamilan berikutnya meningkat menjadi 4-5 kali. Dan kasus hamil anggur ini banyak terjadi pada ibu hamil di bawah 20 tahun di atas 34 tahun, serta mempunyai banyak anak (lebih dari tiga orang).
Lalu, kapan penderita mola dapat dianggap sehat kembali? Sampai sekarang belum ada kesepakatan. Ada yang menyatakan apabila kadar hormon HCG dan kali berturut-turut normal. Tetapi ada pula yang menyebutkan bila sudah melahirkan anak yang normal. Setelah dikuret, minimal satu sampai dua tahun pertama penderita harus terus dievaluasi. Hal ini perlu dilakukan mengingat adanya kemungkinan keganasan setelah mola hidatidosa. Caranya, dengan melakukan pemeriksaan ginekologi, kadar HCG dan radiologik secara berkala.
Dengan pemantauan ini, kemungkinan terjadinya mola ganas dapat terdeteksi lebih dini sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih awal dengan hasil yang memuaskan. Hal ini karena sifat mola yang menyerupai penyakit kanker, yang bisa menyebar sampai ke paru-paru, otak dan sumsum tulang belakang. Selama pemantauan pasien dianjurkan untuk tidak hamil yaitu dengan menggunakan kontrasepsi hormonal jika masih ingin anak atau tubektomi jika ingin menghentikan fertilitas.
Terus, bagaimana prognosis penyakit ini? Kematian pada mola hidatidosa disebabkan perdarahan, infeksi, eklampsia, payah jantung (tirotoksikosis). Di negara maju, kematian karena kasus ini hampir tidak ada lagi, namun di negara berkembang masih cukup tinggi yaitu berkisar antara 2,2% - 5,7%. Sebagian besar penderita akan sehat kembali setelah jaringan mola dikeluarkan. Namun, dalam sejumlah kasus pada penderita, penyakit ini dapat beralih ke arah keganasan yang dalam istilah kedokteran disebut korikoarsinoma. Terjadinya proses keganasan paling terbanyak terjadi pada enam bulan pertama pasca-mola. Terdapat juga kemungkinan adanya mola yang berulang, tetapi kasus ini jarang terjadi.
Untuk menentukan kapan kembalinya fungsi reproduksi setelah mola sebetulnya agak sukar, karena saat pemantauan pasca-mola penderita diharuskan memakai kontrasepsi. Tetapi secara umum dikatakan bahwa kemampuan reproduksi pasca-mola tidak banyak berbeda dari kehamilan lainnya. Anak-anak yang dilahirkan setelah mola hidatidosa ternyata umumnya normal.

G. Data Empiris di Lapangan
Sekitar 5 bulan yang lalu tetangga saya bernama ibu. Casuni yang berumur sekitar 40 tahun dan sudah mempunyai 6 anak mengalami penyakit hamil anggur, pada mulanya ibu. Casuni mengira bahwa dirinya sedang mengandung karena gejala yang dialami seperti orang hamil yaitu mual-mual, muntah dan gejala kehamilan lainnya seperti yang biasa dialami ketika dia hamil anak sebelumnya. Tetapi pada hamil sekarang dia mengalami muntah secara berlebihan, denyut nadi cepat, dan jantung berdebar-debar.
Untuk memastikan dugaanya tersebut ibu. Casuni pergi ke bidan terdekat, setelah diperiksa ibu.Casuni didiagnosa positif hamil. Setelah terlambat 2 bulan perut ibu. Casuni nampak seperti hamil 4 bulan. Selama masa kehamilan dia sering merasakan sakit kepala dan badanya terasa lemas. Ketika usia kandungannya menginjak 3 bulan keluar gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan perdarahan. Dia pun langsung memeriksakan kandungannya ke bidan, setelah diperiksa bidan menyarankan agar ibu. Casuni untuk pergi ke rumah sakit atau dokter sepesialis kandungan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena akibat seringnya perdarahan, ibu.Casuni terliahat pucat dan Hb nya turun.
Ibu. Casuni tidak mendengarkan saran dari dokter karena dia beranggapan bahwa kandunganya baik-baik saja, “semua itu wajar di alami oleh orang hamil muda, saya suadah pernah merasakan ini sebanyak 6x, mungkin karena faktor umur saja makanya hamil sekarang lebih banyak keluhanya” ujar ibu. Casuni.
Suatu hari ibu.Casuni mengalami pendarahan hebat seperti orang keguguran, karena orang awam makanya dia tidak menaruh hawatir atau kecurugaan, dia dan suaminya mengira bahwa janin di dalam kandunganya sudah tidak ada akibat keguguran, suaminya hanya membawanya ke bidan terdekat. Bidan pun mengira bahwa ibu. Casuni mengalami keguguran biasa karena di dalam perutnya tidak terdeteksi adanya detak jantung jadi bidan hanya memeberikan obat antiseptic.
Setelah 1 minggu perut ibu. Casuni masih terliahat besar seperti orang hamil, untuk memastikanya dia pergi lagi ke bidan langganannya, bidan tersebut pun mendesak agar ibu.Casuni segera memeriksakan kandunganya ke Dokter spesialis kandungan untuk dilakukan tes USG. Esok harinya ibu.Casuni ditemani suaminya pergi ke RS gunung jati, disana Dokter langsung memeriksanya dengan pemeriksaan USG. Pada pemeriksaan USG (ultrasonografi), ditemukan gambaran mirip badai salju seperti sarang tawon, tidak adanya gambaran yang menunjukkan denyut jantung janin.
“Kaget dan bingung yang saya rasakan ketika dokter menyatakan saya mengalami hamil anggur. Loh, kok, hamil anggur?” ujar ibu.Casuni. Tapi sungguh, ini bukan guyonan. Kehamilan memang tidak selamanya berjalan mulus sehingga memungkinkan terbentuknya bukan janin di dalam rahim seorang ibu, melainkan jaringan berbentuk gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, mirip buah anggur. Dunia kedokteran menyebutnya dengan mola hidatidosa (MH). “MH adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar di mana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh villi korialis mengalami perubahan hidropik (mengandung banyak cairan),” jelas dr. Judi Januadi Endjun, Sp.OG
Dokter menyuruh ibu.casuni untuk tidak pulang dan langsung rawat inap di rumah sakit, dokter memeberikan 2 pilihan yaitu jika penderita ingin punya anak lagi maka bisa dilakukan pembersihan rahim dengan cara kuret vakum. Jika tidak, maka penanganan medisnya dengan mengangkat rahim histerektomi (pengangkatan rahim). Dokter menyarankan agar ibu Casuni melakukan histerektomi karena wanita dengan usia diatas 40 tahun berada dalam resiko tinggi terjadinya mola.
Dokter juga mengingatkan, kadangkala hamil anggur ini bisa berkembang menjadi penyakit Trofoblast Ganas. Penyakit ini terjadi manakala pengambilan “hamil anggur” dengan cara dikuret, tidak mampu menghentikan pertumbuhan. Pertumbuhan terus terjadi dengan keluarnya hormon kehamilan atau HCG. Ahirnya suami dan ibu.Casuni mengambil keputusan untuk melakukan histerektomi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa hamil anggur adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah anggur. Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.
Gejala dari penyakit ini dintunjukan sebagaimana orang hamil normal, tanda awal persis kehamilan biasa, misalnya terlambat haid, keluhan mual, muntah. Hanya saja keluhan tersebut lebih hebat. Jika diperiksa tes kehamilan, hasilnya positif juga. hamil anggur dikaitkan dengan ragam penyebab seperti mutasi genetik (jeleknya sperma atau ovum), blighted ovum atau kehamilan di mana janin akan mati dan tak berkembang, kekurangan vitamin A, darah tinggi, serta faktor gizi yang kurang baik.
Penanganan hamil anggur adalah dengan kuretase. Setelah itu harus dimonitor dan di follow up dengan dengan ketat, karena kehamilan mola bisa berkembang ke arah proses keganasan yang disebut dengan chorio-carcinoma.
B. Saran
1. Kontrol teratur selama hamil. Bukan saja karena mola, namun untuk memastikan kehamilan tetap tumbuh normal
2. Tidak mengkonsumsi makanan rendah protein, asam folat, dan karoten karena dapat meningkatkan risiko terjadinya mola.
3. Membiasakan diri mengonsumsi vitamin A bagi perempuan yang tengah merencanakan kehamilan.
4. Segera memeriksakan kehamilan sedini mungkin dengan USG, untuk memastikan ada tidaknya hamil anggur.
DAFTAR PUSATAKA

http://cakmoki86.wordpress.com/2007/02/16/hamil-anggur-apaan-sih/
http://winardi-andalas-putro.blogspot.com/2009/05/mengenal-gejala-hamil-anggur.html
http://www.detikhealth.com/read/2009/07/02/114119/1157834/770/hamil-anggur--mola-hidatidosa-
http://yuwielueninet.wordpress.com/2008/03/24/mengenal-hamil-anggur/
http://keluargacemara.com/kesehatan/kehamilan/hamil-anggur.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar