KATA
PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat
menyusun makalah ini dengan tepat pada waktunya. Makalah ini dibebankan kepada
penulis, yaitu mahasiswi kebidanan semester III yang merupakan penugasan yang
harus diselesaikan untuk memenuhi penugasan oleh dosen pembimbing pada mata
kuliah GINEKOLOGI. Tidak lupa juga
kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing dan teman-teman yang telah
mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca,
demi penyempurnaan makalah kami ini.
Akhir
kata kami mngucapkan banyak terimakasih. Dan semoga makalah kami ini dapat
memberikan sumbangsih untuk memberikan pengetahuan mahasiswi dan masyarakat.
Medan,
Januari 2012
Kelompok
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hamil
dan anggur adalah dua kata yang menjadi kebahagiaan dan berkah bagi manusia.
Namun jika menjadi satu untaian kata, hamil anggur, justru menjadi petaka bagi
para calon orang tua. hamil anggur adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak
yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga
terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah anggur. Jadi
terdapat kehamilan tetapi dalam kehamilan hamil anggur janinnya tidak ada dan
sel ari-ari berkembang berlebihan. Sehingga membentuk gelembung-gelembung
seperti buah anggur. Karena hamil anggur ini merupakan kehamilan abnormal, maka
hamil anggur harus dibuang atau diakhiri dengan kuret hisap.
Hamil
anggur sepintas lalu seperti hamil biasa, tapi isinya bukan janin, melainkan
gelembung-gelembung mola. Kadang-kadang ada juga yang isinya gelembung mola
tetapi masih ada janin. Pada keadaan ini, biasanya janin tidak bisa
dipertahankan dan mengalami keguguran. istilah medis hamil anggur adalah Mola
Hidatidosa, yakni kehamilan yang tidak normal, di mana sel telur yang telah
dibuahi tidak tumbuh dan membelah sebagaimana mestinya.
Pada
hamil anggur sel telur yang telah dibuahi tumbuh secara “liar” dan cepat
sehingga hanya terbentuk gerombolan gelembung-gelembung yang menyerupai buah
anggur. Pada kehamilan anggur ini, perut wanita terlihat lebih besar dibanding
dengan usia kehamilannya. Janin yang dikandung biasanya tidak mampu bertahan
hidup, namun gelembung-gelembung tersebut terus saja membesar, tumbuh terus
sehingga tampak seperti gerombolan buah anggur. Itulah sebabnya mengapa orang
awam sering menyebutnya dengan hamil anggur.
Penanganan
hamil anggur adalah dengan kuretase. Setelah itu harus dimonitor dan di follow
up dengan dengan ketat, karena kehamilan mola bisa berkembang ke arah proses
keganasan yang disebut dengan chorio-carcinoma.
Beberapa
faktor yang sering dikaitkan sebagai penyebab hamil anggur ini yaitu mutasi
genetik (buruknya kualitas sperma atau ovum), kehamilan di mana janin akan mati
dan tak berkembang, kekurangan vitamin A, darah tinggi, serta faktor gizi yang
kurang baik.
Diperkirakan bahwa faktor-faktor seperti gangguan pada telur, kekurangan gizi pada ibu hamil, dan kelainan rahim berhubungan dengan peningkatan angka kejadian mola. Wanita dengan usia dibawah 20 tahun atau diatas 40 tahun juga berada dalam risiko tinggi. Mengkonsumsi makanan rendah protein, asam folat, dan karoten juga meningkatkan risiko terjadinya mola.
Diperkirakan bahwa faktor-faktor seperti gangguan pada telur, kekurangan gizi pada ibu hamil, dan kelainan rahim berhubungan dengan peningkatan angka kejadian mola. Wanita dengan usia dibawah 20 tahun atau diatas 40 tahun juga berada dalam risiko tinggi. Mengkonsumsi makanan rendah protein, asam folat, dan karoten juga meningkatkan risiko terjadinya mola.
Apakah
hamil anggur sama dengan hamil di luar kandungan? Menurut dr Ayu, hamil di luar
kandungan terjadi apabila tempat menempel (nidasi) embrio (hasil pembuahan)
berada di luar rongga rahim (carum uteri). Biasanya yang paling sering terjadi
adalah menempel di saluran tuba atau saluran yang menghubungkan rahim dengan
indung telur bagian kanan maupun kiri. Adapun gejalanya pada tahap awal adalah
seperti kehamilan biasa yaitu terhentinya haid disusul hasil tes positif pada
kehamilan.
Kondisi
hamil di luar kandungan menjadi serius bila kehamilan terganggu, di medis
disebut kehamilan ektopik terganggu (KET), umumnya tuba/saluran tempat
menempelnya embrio pecah. Gejalanya adalah nyeri perut yang hebat, disertai
pucat karena ada pendarahan di dalam. Pasien cepat jatuh dalam kondisi syok,
karena umumnya pendarahan yang terjadi sangat banyak tetapi tidak terlihat dari
luar. Pada kondisi seperti, pasien membutuhkan penanganan yang ekstra tepat dan
sedini mungkin. Karena pengertian dan penyebab dari mola masih belum diketahui
secara pasti maka kejadian mola hidatidosa sulit untuk dicegah.
Bagaimanapun
juga, nutrisi ibu yang baik dapat menurunkan risiko terjadinya mola.
Angka kejadian hamil anggur di Indonesia tergolong menengah. Pada 40 kehamilan, ditemukan satu kasus hamil anggur. Sementara pada 200 kehamilan di Asia, sebanyak satu kasus tercatat mengalami hamil anggur. Hamil anggur dapat menimpa siapa saja, baik itu pasien berlatar belakang ekonomi tinggi, menengah, maupun rendah.
Angka kejadian hamil anggur di Indonesia tergolong menengah. Pada 40 kehamilan, ditemukan satu kasus hamil anggur. Sementara pada 200 kehamilan di Asia, sebanyak satu kasus tercatat mengalami hamil anggur. Hamil anggur dapat menimpa siapa saja, baik itu pasien berlatar belakang ekonomi tinggi, menengah, maupun rendah.
B.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan hamil anggur
2. Untuk
mengetahui bagaimana terjaidnya hamil anggur
3. Untuk
mengetahui apa penyebab terjadinya hamil anggur
4. Untuk
mengetahui Bagaimana gejala terjaidnya hamil anggur
5. Untuk
mengetahui data empiris yang terjadi masyarakat
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hamil Anggur
Dalam kedokteran sebenarnya tidak mengenal istilah Hamil Anggur. Kedokteran menyebut kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi akibat kegagalan pembentukan janin, "bakal janin" ini dengan istilah Mola hidatidosa. Bentuknya memang mirip gerombolan buah anggur, sehingga orang menyebutnya hamil anggur.
Hamil
anggur atau Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang
terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan “bakal janin”, sehingga terbentuk
jaringan permukaan membran (vili) mirip gerombolan buah anggur. Tumor jinak
mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum atau
sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan
menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.
Tumor
jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum
atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan
menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.
Hamil
anggur, atau Molahidatidosa merupakan kehamilan abnormal. Jadi terdapat
kehamilan, tetapi dalam kehamilan hamil anggur janinnya tidak ada dan sel
ari-ari berkembang berlebihan. Sehingga membentuk gelembung-gelembung seperti
buah anggur. Karena hamil anggur
ini merupakan kehamilan abnormal, maka hamil anggur harus dibuang atau diakhiri
dengan kuret hisap. Angka kejadian hamil anggur di Indonesia tergolong
menengah. Pada 40 kehamilan, ditemukan satu kasus hamil anggur. Sementara pada
200 kehamilan di Asia, sebanyak satu kasus tercatat mengalami hamil anggur.
Hamil anggur dapat menimpa siapa saja, baik itu pasien berlatar belakang
ekonomi tinggi, menengah, maupun rendah.
Pada
dasarnya, hamil anggur yang telah ditemukan bahkan sejak jaman Hipokrates,
penyebabnya hingga kini belum diketahui. Penelitian Andrijono tersebut
merupakan salah satu titik terang yang menemukan bahwa salah satu kelemahan sel
pembentuk hamil anggur adalah vitamin A. Oleh karenanya, cara pencegahan paling
mudah terjadinya hamil anggur adalah dengan membiasakan diri mengonsumsi
vitamin A bagi perempuan yang tengah merencanakan kehamilan. Konsumsi vitamin A
secara alami melalui sayur dan buah juga harus tetap dilakukan pada saat masa
kehamilan.
Ada
perbedaan antara kista dengan hamil anggur. kista biasanya berada di ovarium
dan bentuknya solitar (satu/sendiri). Sedangkan hamil angggur ada di rahim
serta bentuknya mengelompok. Fenomena hamil anggur terjadi manakala konsepsi
yang mestinya berkembang menjadi bakal ari-ari dan bakal janin, tidak berjalan
semestinya. Bakal janin tidak berkembang, sementara bakal ari-ari berkembang
namun isinya hanya cairan dan darah.
Tanda yang paling sering terjadi, antara besar rahim dengan usia kehamilan tidak seimbang. Besar rahim akan jauh lebih besar daripada usia kehamilan. Tanda lainnya pendarahan. Akibat seringnya pendarahan, si ibu akan pucat dan Hb nya turun. Selain itu, pembesaran rahim tidak pula disertai gambaran janin dan detak jantung janin.
Tanda yang paling sering terjadi, antara besar rahim dengan usia kehamilan tidak seimbang. Besar rahim akan jauh lebih besar daripada usia kehamilan. Tanda lainnya pendarahan. Akibat seringnya pendarahan, si ibu akan pucat dan Hb nya turun. Selain itu, pembesaran rahim tidak pula disertai gambaran janin dan detak jantung janin.
Pendarahan
akan terjadi pada trimester pertama. Sehingga, usia hamil anggur biasanya
jarang yang mencapai 20 minggu. Meski demikian, tes urine tetap menunjukkan
positif seperti kehamilan biasa. Hal inilah yang kerap menipu. Meski hasil tes
urine menunjukkan positif, hasil Ultrasonografi (USG) tetap tidak bisa
dikelabui. Pada hamil anggur, gambar yang didapat seperti sarang tawon.
Hamil
anggur dikaitkan dengan ragam penyebab seperti mutasi genetik (jeleknya sperma
atau ovum), blighted ovum atau kehamilan di mana janin akan mati dan tak
berkembang, kekurangan vitamin A, darah tinggi, serta faktor gizi yang kurang
baik.
Mengapa hamil anggur bisa terjadi? Kita ketahui, kehamilan terjadi karena ada pembuahan di mana sel sperma membuahi sel telur. Normalnya, setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi tersebut akan berkembang menjadi sekelompok sel (berjumlah ratusan) seperti bola. Sel-sel yang berada di dalam akan berkembang menjadi janin sementara sel-sel yang terletak di bagian luar akan membentuk trofoblas. Sel-sel yang membentuk trofoblas inilah yang kelak akan menjadi plasenta.
Mengapa hamil anggur bisa terjadi? Kita ketahui, kehamilan terjadi karena ada pembuahan di mana sel sperma membuahi sel telur. Normalnya, setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi tersebut akan berkembang menjadi sekelompok sel (berjumlah ratusan) seperti bola. Sel-sel yang berada di dalam akan berkembang menjadi janin sementara sel-sel yang terletak di bagian luar akan membentuk trofoblas. Sel-sel yang membentuk trofoblas inilah yang kelak akan menjadi plasenta.
Pada
hamil anggur, sel telur yang harusnya berkembang menjadi janin justru terhenti
perkembangannya. Yang terus berkembang malah sel-sel trofoblas tadi. Padahal,
sel-sel yang terbentuk dari trofoblas ini mengalami kelainan, seperti tidak
mengandung pembuluh-pembuluh darah di dalamnya.Nah, kelompok sel inilah yang
kemudian membengkak membentuk gelembung-gelembung berisi cairan, mirip anggur.
Ukuran gelembung ini pun bervariasi. Ada yang berdiameter 1 milimeter sampai
1-2 sentimeter. Jika dilihat melalui mikroskop, ditemukan edema stroma villi,
tidak ada pembuluh darah pada villi, dan proliferasi sel-sel trofoblas (jumlah
selnya bertambah).
Hamil
anggur sendiri dibedakan dalam dua jenis. Disebut complete mole atau mola
klasik jika kehamilan palsu seluruhnya. Artinya, dalam kehamilan, janin sama
sekali tak terbentuk. Sedangkan bila ditemukan janin atau bagian dari janin
disebut partial mole. Pada kasus partial mole, janin yang terbentuk umumnya
tidak normal. Misalnya, bagian tubuh terbentuk tapi tidak tidak proporsional.
“Umumnya, janin mati pada bulan pertama meski ada juga yang bisa bertahan hidup
sampai cukup besar. Kendati bisa bertahan hidup, tentu saja bayi tadi akan
lahir cacat karena memang bagian tubuhnya tidak terbentuk sempurna. Bahkan, ada
yang hanya berbentuk gumpalan saja, tetapi hidup. “Jika dilihat, ada kulit,
tulang, dan sebagainya,
B. Penyebab Hamil Anggur
Penyebab
pasti belum diketahui, tetapi diduga pencetusnya antara lain kekurangan gizi
dan gangguan pendarahan dalam rahim hamil anggur belum diketahui secara pasti..
Penyebab hamil anggur sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Tetapi
berdasarkan penelitian terakhir, pada sel plasenta (sel trofoblas) hamil anggur
tidak ditemukan unsur keturunan dari ibu, hanya dari ayah. Jadi, hamil anggur
ini adalah hasil dari pembuahan (konsepsi)yang tidak normal yaitu hasil dari
pembuahan sel telur yang tidak mengandung faktor-faktor keturunan dari ibu.
Meski
penyakit ini sudah dikenal sejak abad keenam, sampai saat ini dunia kedokteran
tetap belum bisa mengungkap misteri penyebabnya. Kerusakan sel telur di sini
mungkin terjadi karena infeksi, kekurangan zat makanan terutama protein tinggi,
dan teori kebangsaan. Teori yang paling cocok dengan keadaan adalah teori
Acosta Sison, yaitu kekurangan protein. Karena kenyataan membuktikan penyakit
ini lebih banyak ditemukan pada wanita dari golongan sosioekonomi rendah.
Hamil
anggur atau Mola hidatidosa dapat terjadi karena: 1). Tidak ada buah kehamilan
(agenesis) atau ada perubahan (degenerasi) sistem aliran darah terhadap buah
kehamilan, pada usia kehamilan minggu ketiga sampai minggu keempat, 2) Aliran
(sirkulasi) darah yang terus berlangsung tanpa bakal janin, akibatnya terjadi
peningkatan produksi cairan sel trofoblas (bagian tepi sel telur yang telah
dibuahi), 3) Kelainan substansi kromosom (kromatin) seks.
C. Gejala Hamil Anggur
Gejala
dari penyakit ini dintunjukan sebagaimana orang hamil normal, tanda awal persis
kehamilan biasa, misalnya terlambat haid, keluhan mual, muntah. Hanya saja
keluhan tersebut lebih hebat. Jika diperiksa tes kehamilan, hasilnya positif
juga. Selain gejala umum di atas, tanda-tanda lain diantaranya:
•
Tidak ada tanda-tanda gerakan janin
•
Rahim nampak lebih besar dari umur kehamilan, misalnya terlambat 2 bulan, rahim
nampak seperti hamil 4 bulan
•
Keluar gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan pendarahan
Penemuan
mutakhir menemukan bahwa MH terjadi akibat sel sperma membuahi sel telur yang
tidak ada intinya atau intinya rusak/tidak aktif. Ibu hamil dengan kasus mola
hidatidosa menunjukkan gejala yang sama dengan kehamilan pada umumnya.
Selanjutnya perkembangan hamil anggur lebih cepat dari normal, sehingga besar
rahim lebih besar dari usia kehamilan. Bisa juga terjadi mual muntah yang hebat
(hiperemesis gravidarum) dan sakit kepala.
Perdarahan
dari vagina merupakan gejala utama hamil anggur. Perdarahan bisa sangat banyak,
bisa juga hanya sedikit. Biasanya terjadi pada minggu ke-12 sampai ke -14. Jika
perdarahan terjadi sangat banyak, bisa mengakibatkan anemia (kekurangan darah)
pada ibu. Soalnya, tak jarang terjadi, perdarahan berlangsung lama, hingga
berminggu-minggu.
Gejala
lain, kadang-kadang menunjukkan tekanan darah tinggi yang merupakan gejala awal
preeklampsia (keracunan kehamilan), tetapi terjadinya lebih awal (di bawah 20
minggu) bila dibanding kehamilan biasa. Begitu pula pada saat pemeriksaan,
ditemukan masalah tidak adanya bunyi jantung janin. Penderita hamil anggur juga
akan mengalami peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah. Di dalam air
seninya pun biasanya ditemukan kadar protein yang tinggi.
Pada
permulaannya, gejala "hamil anggur" tidak seberapa berbeda dengan
kehamilan biasa, yaitu adanya aktivitas atau tanda-tanda enek, muntah, pusing,
dan lain-lain pada ibu. Hanya saja, dalam kasus "hamil anggur" ini
derajat keluhannya sering lebih hebat. Selanjutnya, perkembangan lebih pesat,
rahim terlalu cepat membesar tidak sesuai dengan umur kehamilan. Perdarahan
merupakan gejala utama mola, seperti penderita dengan abortus immineans
(keguguran). Biasanya, gejala inilah yang menyebabkan penderita datang ke rumah
sakit. Sifat perdarahan bisa intermitte, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak
sehingga menyebabkan syok atau kematian. Karena perdarahan ini, maka umumnya
pasien mola masuk ke dalam keadaan anemia atau kurang darah.
Gejala
ini sering pula disertai dengan gejala menyerupai preeklampsia seperti nyeri
kepala, gangguan penglihatan dan lain-lain. Lantas, bagaimana memastikan
seseorang sedang "hamil anggur" atau tidak? Adanya "hamil
anggur" harus dicurigai bila ada wanita usia subur dengan amenore
(terlambat haid), perdarahan pervaginam, uterus/rahim yang lebih besar dari
tuanya kehamilan dan tidak ditemukan tanda kehamilan pasti. Artinya, dari
pemeriksaan melalui perabaan tidak ditemukan adanya janin atau bagian tubuh
janin dan detak jantung janin pun tidak terdengar.
Untuk
memastikan "hamil anggur" atau tidak, gejala-gejala tersebut harus
didukung dengan pemeriksaan laboratorium, yaitu pemeriksaan terhadap kadar
hormon (HCG/Humas Chorionic Gonadotropin) dalam darah dan urin, dimana akan
terdapat peninggian kadar hormon tersebut. Bila belum jelas, dapat dilakukan
pemeriksaan foto abdomen, biopsi transplasental dan pemeriksaan dengan sonde
uterus yang diputar (perasat Hanifa Wikjnjosastro atau Acosta Sisson). Di
samping itu, bisa juga dengan cara melakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi),
dimana kasus ini menunjukkan gambar berupa badai salju (snow flake pattern)
atau sarang tawon tanpa disertai adanya janin.
Diagnosis
yang paling tepat adalah bila dilihat gelembung mola-nya, baik melalui ekspulsi
spontan maupun biopsi pasca perasat Hanifa Wiknjosastro atau Acosta Sisson.
Tetapi bila ditunggu sampai gelembung mola keluar biasanya sudah terlambat
karena pengeluaran gelembung umumnya disertai perdarahan yang banyak dan
keadaan umum pasien menurun. Yang baik ialah bila dapat mendiagnosis sebelum
gelembung mola keluar.
D. Tanda-tanda Hamil Anggur
Gejala-gejala berikut ini dapat
menjadi pertanda bahwa anda sedang hamil
ü Payudara
kaku dan membengkak.
Salah satu
tanda awal kehamilan adalah payudara yang sensitif, membengkak dan kadang
disertai sedikit rasa sakit. Hal ini disebabkan karena peningkatan level hormon
dalam tubuh. Rasa sakit yang ditimbulkan sama seperti saat anda akan
mendapatkan periode menstruasi. Namun rasa tidak nyaman ini secara bertahap
akan hilang setelah tri semester pertama, karena tubuh telah dapat menyesuaikan
dengan perubahan hormon yang terjadi.
ü Letih
Perasaan
capek dan letih sepanjang hari. Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya,
namun kemungkinan rasa ngantuk ini disebabkan karena peningkatan level hormon
progesteron. Pada trisemester kedua, biasanya anda sudah akan merasa lebih
enerjik lagi, walaupun biasanya rasa capek ini akan datang lagi pada akhir masa
kehamilan, hal ini disebabkan karena anda membawa beban badan yang cukup berat
dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kehamilan sehingga sering kali tidak
dapat tidur dengan nyaman di malam hari.
ü Pendarahan
Pada beberapa
wanita mengalami pendarahan vagina, terjadi sekitar 11 atau 12 hari setelah
pembuahan (dekat dengan waktu anda seharusnya mengalami menstruasi). Pendarahan
ini biasanya sangat ringan (tampak seperti bercak merah atau merah muda atau
bisa juga seperti noda merah kecoklatan) dan hanya terjadi selama satu atau dua
hari saja. (beritahukan pada dokter anda bila terjadi pendarahan atau bercak
ini, terutama bila disertai rasa sakit, karena ini bisa menjadi pertanda
kehamilan ectopic).
ü Mual
dan muntah
Jika anda
seperti sebagian besar wanita lainnya, morning sickness tidak akan terjadi
sampai sekitar sebulan setelah pembuahan. Namun pada beberapa wanita, mereka
merasa mual lebih cepat, dan bahkan tidak hanya pada pagi hari namun juga di
siang, sore atau malam hari. Namun ada juga wanita yang beruntung tidak
mengalami hal ini.
Sebagian besar wanita yang mengalami rasa mual ini, akan sepenuhnya merasa lega setelah memasuki trisemester kedua. Namun ada juga yang lebih lama atau pun cepat.
Sebagian besar wanita yang mengalami rasa mual ini, akan sepenuhnya merasa lega setelah memasuki trisemester kedua. Namun ada juga yang lebih lama atau pun cepat.
ü Semakin
sensitif terhadap bau-bauan
Pada saat
awal kehamilan, tidak jarang kita sering merasa terganggu dengan bau-bauan yang
ada di sekitar kita. Terkadang kita merasa mual terkena bau kopi atau masakan
tertentu. Tidak ada yang tahu pasti apa penyebabnya, namun kemungkinan hal ini
juga disebabkan karena peningkatan hormon estrogen dalam tubuh anda. Terkadang,
makanan yang bisanya menjadi favorit kita justru sekarang terasa menyebabkan
mual.
ü Perut
Kembung
Perubahan
hormon pada saat awal kehamilan dapat menyebabkan perut anda terasa kembung,
sama seperti saat kita akan mendapatkan menstruasi.
ü Sering
Kencing
Segera
setelah anda hamil, anda akan merasa sering ingin ke kamar mandi untuk buang
air kecil atau kencing. Hal ini disebabkan karena selama kehamilan jumlah darah
dan cairan lainnya dalam tubuh akan meningkat, yang menyebabkan adanya ekstra
cairan yang diproses di ginjal dan kemudian berakhir di saluran kemih anda. Hal
ini biasanya terjadi pada enam minggu pertama kehamilan dan akan semakin
memburuk pada akhir masa kehamilan, karena janin yang semakin membesar sehingga
menekan kantung kemih.
ü Terlambat
menstruasi
Jika siklus
menstruasi anda biasanya teratur dan kali ini tidak datang tepat waktu, maka
ini adalah saat untuk melakukan tes kehamilan. Namun jika siklus anda biasa
tidak teratur, maka gejala mual dan payudara yang kaku dapat menjadi acuan
untuk melakukan tes.
ü Temperatur
tubuh lebih tinggi dari biasanya
Jika anda
terbiasa mencatat temperature tubuh anda, dan anda melihat bahwa dalam 18 hari
terakhir ini suhu tubuh anda selalu lebih tinggi dari biasanya, maka
kemungkinan besar anda sedang hamil.
ü Hasil
test – pack yang positif
Dan yang
terakhir, menggunakan alat tes kehamilan di rumah untuk memastikan.
E. Cara Mendeteksi Hamil Anggur
Sebenarnya kelainan pada
kehamilan mola hidatidosa sudah bisa diketahui lebih awal. Saat konsultasi,
dokter akan melakukan pemeriksaan perut dengan teliti, dan melakukan periksa
dalam sehingga bisa menemukan kelainan pembesaran uterus (rahim) yang lebih
cepat dari normal.
Pemeriksaan
USG bisa dilakukan untuk mencurigai adanya hamil anggur. Pemeriksaan ini
relatif murah dengan hasil yang cukup akurat. Dengan USG melalui vaginal, sudah
dapat dideteksi adanya hamil anggur pada kehamilan 8-10 minggu, yaitu berupa
gambaran badai salju (snow strom atau snow flake pattern). Apalagi jika
digunakan color doppler atau power doppler, yaitu pemeriksaan USG berwarna
untuk menilai perubahan arus darah.
Sementara
itu, pemeriksaan hasil urine akan tetap menunjukkan hasil positif kendati yang
terjadi adalah kehamilan palsu. Dan memang si calon ibu sendiri akan merasakan
gejala-gejala kehamilan seperti pada umumnya. Ini disebabkan ibu tetap
memproduksi hormon-hormon kehamilan dalam kadar tinggi. Hamil anggur bisa juga diketahui
dengan cara mengukur kandungan hormon HCG (Hormon Chorionic Gonadotrophin) di
dalam air seni atau darah. HCG adalah hormon yang dikeluarkan oleh zigot, hasil
peleburan sel telur dan sel sperma.
F. Penanganan Terhadap Penderita Hamil Anggur
Penanganan "hamil
anggur" terdiri dari beberapa tahap sbb:
1. Memperbaiki keadaan umum
penderita seperti pemberian tranfusi darah untuk memperbaiki syok atau anemia
yang terjadi.
2. Tindakan mengeluarkan
jaringan mola, ada dua cara yaitu vacum kuretase atau kuret vakum dan
histerektomi (pengangkatan rahim). Pengeluaran dengan kuret vakum lebih aman
daripada dengan kuret tajam. Untuk histerektomi akan dilakukan pada wanita
telah cukup umur (di atas 35 tahun) dan cukup mempunyai anak (anak hidup tiga).
Alasan dilakukannya histerektomi adalah karena umur atau dan paritas tinggi
merupakan faktor prediksposisi untuk terjadinya keganasan. Usai penguretan,
pasien harus tetap mendapat pengawasan. Terutama untuk memonitor adanya
penyulit seperti kadar hormon HCG secara berkala atau penyebaran sel trofoblas.
3. Pemeriksaan penunjang
Pada
pemeriksaan radiologis atau rontgen, tidak terlihat gambaran tulang janin. Yang
nampak justru gambaran mirip sarang lebah (honeycomb) atau gambaran mirip badai
salju (snow storm). Demikian pula pada pemeriksaan USG (ultrasonografi),
ditemukan gambaran mirip badai salju, tidak adanya gambaran yang menunjukkan
denyut jantung janin.
Pemeriksaan lain adalah dengan patologi anatomi, yakni pemeriksaan mikroskopis gelembung cairan mirip anggur. Pemeriksaan penting lainnya, pengukuran kadar hormon korionik gonadotropin (HCG), yakni hormon untuk mengidentifikasi kehamilan. Pada Hamil Anggur kadar hormon ini (HCG) meningkat lebih tinggi dari kadar kehamilan normal.
Pemeriksaan lain adalah dengan patologi anatomi, yakni pemeriksaan mikroskopis gelembung cairan mirip anggur. Pemeriksaan penting lainnya, pengukuran kadar hormon korionik gonadotropin (HCG), yakni hormon untuk mengidentifikasi kehamilan. Pada Hamil Anggur kadar hormon ini (HCG) meningkat lebih tinggi dari kadar kehamilan normal.
4. Apabila penderita dengan
kasus ini menolak dilakukan histerektomi, maka dapat dilakukan pemberian terapi
profilaksis dengan sitostatika (obat-obat antikanker), untuk menghindari
terjadinya keganasan dengan metastase (menyebar).
5. Pemeriksaan tindak lanjut.
Hamil anggur
tidak selalu mengakibatkan keguguran spontan. Cara penanganannya dilakukan
dengan D & C (dilatasi dan kuretase). Yaitu, memasukkan alat melalui vagina
untuk menyedot gelembung-gelembung tadi sampai bersih. Usai penguretan, pasien
harus tetap mendapat pengawasan. Terutama untuk memonitor adanya penyulit
seperti kadar hormon HCG secara berkala atau penyebaran sel trofoblas.
Secara
berkala dilakukan pemeriksaan darah setiap minggu dan foto rontgen setiap 4-6
minggu. Kemudian untuk kadar HCG 2 minggu dalam tiga bulan pertama. Kemudian
sebulan sekali pada tiga bulan berikutnya. Lalu 2 bulan sekali untuk 6 bulan
berikutnya. Tiga tahun berikutnya, pemeriksaan ini dilakukan setiap 6 bulan
sekali.
Perlu diperhatikan, hamil anggur ini bisa berkembang menjadi ganas. Penyebaran yang tidak terkendali dari sel-sel trofoblas tadi bisa merusak fungsi sel-sel lain di sekitarnya. Seperti halnya kanker, sel-sel trofoblas yang ganas bisa menyebar ke organ tubuh lain, seperti paru-paru, vagina, sumsum tulang belakang, serta hati. Semua itu disebabkan karena mola hidatidosa bisa menyebar melalui aliran darah. “Jenis mola hidatidosa yang melakukan penyebaran ke organ lain adalah koriokarsinoma villosum (invasive mole) dan koriokarsinoma non villosum (koriokarsinoma)
Perlu diperhatikan, hamil anggur ini bisa berkembang menjadi ganas. Penyebaran yang tidak terkendali dari sel-sel trofoblas tadi bisa merusak fungsi sel-sel lain di sekitarnya. Seperti halnya kanker, sel-sel trofoblas yang ganas bisa menyebar ke organ tubuh lain, seperti paru-paru, vagina, sumsum tulang belakang, serta hati. Semua itu disebabkan karena mola hidatidosa bisa menyebar melalui aliran darah. “Jenis mola hidatidosa yang melakukan penyebaran ke organ lain adalah koriokarsinoma villosum (invasive mole) dan koriokarsinoma non villosum (koriokarsinoma)
Pengobatan
hamil anggur dengan tipe mola ganas dilakukan dengan cara pemberian obat
sitostatik, yaitu obat penghenti pertumbuhan sel. Umumnya obat-obatan ini
memberi efek samping, misalnya merontokkan rambut dan muntah-muntah. Seorang
wanita yang pernah mengalami hamil anggur kemungkinan mendapat kembali hamil
jenis ini pada kehamilan berikutnya meningkat menjadi 4-5 kali. Dan kasus hamil
anggur ini banyak terjadi pada ibu hamil di bawah 20 tahun di atas 34 tahun,
serta mempunyai banyak anak (lebih dari tiga orang).
Lalu, kapan
penderita mola dapat dianggap sehat kembali? Sampai sekarang belum ada
kesepakatan. Ada yang menyatakan apabila kadar hormon HCG dan kali
berturut-turut normal. Tetapi ada pula yang menyebutkan bila sudah melahirkan
anak yang normal. Setelah dikuret, minimal satu sampai dua tahun pertama
penderita harus terus dievaluasi. Hal ini perlu dilakukan mengingat adanya
kemungkinan keganasan setelah mola hidatidosa. Caranya, dengan melakukan
pemeriksaan ginekologi, kadar HCG dan radiologik secara berkala.
Dengan
pemantauan ini, kemungkinan terjadinya mola ganas dapat terdeteksi lebih dini
sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih awal dengan hasil yang memuaskan. Hal
ini karena sifat mola yang menyerupai penyakit kanker, yang bisa menyebar
sampai ke paru-paru, otak dan sumsum tulang belakang. Selama pemantauan pasien
dianjurkan untuk tidak hamil yaitu dengan menggunakan kontrasepsi hormonal jika
masih ingin anak atau tubektomi jika ingin menghentikan fertilitas.
Terus,
bagaimana prognosis penyakit ini? Kematian pada mola hidatidosa disebabkan
perdarahan, infeksi, eklampsia, payah jantung (tirotoksikosis). Di negara maju,
kematian karena kasus ini hampir tidak ada lagi, namun di negara berkembang
masih cukup tinggi yaitu berkisar antara 2,2% - 5,7%. Sebagian besar penderita
akan sehat kembali setelah jaringan mola dikeluarkan. Namun, dalam sejumlah
kasus pada penderita, penyakit ini dapat beralih ke arah keganasan yang dalam
istilah kedokteran disebut korikoarsinoma. Terjadinya proses keganasan paling
terbanyak terjadi pada enam bulan pertama pasca-mola. Terdapat juga kemungkinan
adanya mola yang berulang, tetapi kasus ini jarang terjadi.
Untuk menentukan kapan kembalinya fungsi reproduksi setelah mola sebetulnya agak sukar, karena saat pemantauan pasca-mola penderita diharuskan memakai kontrasepsi. Tetapi secara umum dikatakan bahwa kemampuan reproduksi pasca-mola tidak banyak berbeda dari kehamilan lainnya. Anak-anak yang dilahirkan setelah mola hidatidosa ternyata umumnya normal.
G. Data Empiris di Lapangan
Untuk menentukan kapan kembalinya fungsi reproduksi setelah mola sebetulnya agak sukar, karena saat pemantauan pasca-mola penderita diharuskan memakai kontrasepsi. Tetapi secara umum dikatakan bahwa kemampuan reproduksi pasca-mola tidak banyak berbeda dari kehamilan lainnya. Anak-anak yang dilahirkan setelah mola hidatidosa ternyata umumnya normal.
G. Data Empiris di Lapangan
Sekitar 5
bulan yang lalu tetangga saya bernama ibu. Casuni yang berumur sekitar 40 tahun
dan sudah mempunyai 6 anak mengalami penyakit hamil anggur, pada mulanya ibu.
Casuni mengira bahwa dirinya sedang mengandung karena gejala yang dialami
seperti orang hamil yaitu mual-mual, muntah dan gejala kehamilan lainnya
seperti yang biasa dialami ketika dia hamil anak sebelumnya. Tetapi pada hamil
sekarang dia mengalami muntah secara berlebihan, denyut nadi cepat, dan jantung
berdebar-debar.
Untuk
memastikan dugaanya tersebut ibu. Casuni pergi ke bidan terdekat, setelah
diperiksa ibu.Casuni didiagnosa positif hamil. Setelah terlambat 2 bulan perut
ibu. Casuni nampak seperti hamil 4 bulan. Selama masa kehamilan dia sering
merasakan sakit kepala dan badanya terasa lemas. Ketika usia kandungannya
menginjak 3 bulan keluar gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan
perdarahan. Dia pun langsung memeriksakan kandungannya ke bidan, setelah
diperiksa bidan menyarankan agar ibu. Casuni untuk pergi ke rumah sakit atau
dokter sepesialis kandungan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena
akibat seringnya perdarahan, ibu.Casuni terliahat pucat dan Hb nya turun.
Ibu. Casuni tidak mendengarkan saran dari dokter karena dia beranggapan bahwa kandunganya baik-baik saja, “semua itu wajar di alami oleh orang hamil muda, saya suadah pernah merasakan ini sebanyak 6x, mungkin karena faktor umur saja makanya hamil sekarang lebih banyak keluhanya” ujar ibu. Casuni.
Ibu. Casuni tidak mendengarkan saran dari dokter karena dia beranggapan bahwa kandunganya baik-baik saja, “semua itu wajar di alami oleh orang hamil muda, saya suadah pernah merasakan ini sebanyak 6x, mungkin karena faktor umur saja makanya hamil sekarang lebih banyak keluhanya” ujar ibu. Casuni.
Suatu hari
ibu.Casuni mengalami pendarahan hebat seperti orang keguguran, karena orang
awam makanya dia tidak menaruh hawatir atau kecurugaan, dia dan suaminya
mengira bahwa janin di dalam kandunganya sudah tidak ada akibat keguguran,
suaminya hanya membawanya ke bidan terdekat. Bidan pun mengira bahwa ibu.
Casuni mengalami keguguran biasa karena di dalam perutnya tidak terdeteksi
adanya detak jantung jadi bidan hanya memeberikan obat antiseptic.
Setelah 1
minggu perut ibu. Casuni masih terliahat besar seperti orang hamil, untuk
memastikanya dia pergi lagi ke bidan langganannya, bidan tersebut pun mendesak
agar ibu.Casuni segera memeriksakan kandunganya ke Dokter spesialis kandungan
untuk dilakukan tes USG. Esok harinya ibu.Casuni ditemani suaminya pergi ke RS
gunung jati, disana Dokter langsung memeriksanya dengan pemeriksaan USG. Pada
pemeriksaan USG (ultrasonografi), ditemukan gambaran mirip badai salju seperti
sarang tawon, tidak adanya gambaran yang menunjukkan denyut jantung janin.
“Kaget dan
bingung yang saya rasakan ketika dokter menyatakan saya mengalami hamil anggur.
Loh, kok, hamil anggur?” ujar ibu.Casuni. Tapi sungguh, ini bukan guyonan.
Kehamilan memang tidak selamanya berjalan mulus sehingga memungkinkan
terbentuknya bukan janin di dalam rahim seorang ibu, melainkan jaringan
berbentuk gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih,
mirip buah anggur. Dunia kedokteran menyebutnya dengan mola hidatidosa (MH).
“MH adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar di mana tidak ditemukan
janin dan hampir seluruh villi korialis mengalami perubahan hidropik (mengandung
banyak cairan),” jelas dr. Judi Januadi Endjun, Sp.OG
Dokter menyuruh ibu.casuni untuk tidak pulang dan langsung rawat inap di rumah sakit, dokter memeberikan 2 pilihan yaitu jika penderita ingin punya anak lagi maka bisa dilakukan pembersihan rahim dengan cara kuret vakum. Jika tidak, maka penanganan medisnya dengan mengangkat rahim histerektomi (pengangkatan rahim). Dokter menyarankan agar ibu Casuni melakukan histerektomi karena wanita dengan usia diatas 40 tahun berada dalam resiko tinggi terjadinya mola.
Dokter menyuruh ibu.casuni untuk tidak pulang dan langsung rawat inap di rumah sakit, dokter memeberikan 2 pilihan yaitu jika penderita ingin punya anak lagi maka bisa dilakukan pembersihan rahim dengan cara kuret vakum. Jika tidak, maka penanganan medisnya dengan mengangkat rahim histerektomi (pengangkatan rahim). Dokter menyarankan agar ibu Casuni melakukan histerektomi karena wanita dengan usia diatas 40 tahun berada dalam resiko tinggi terjadinya mola.
Dokter juga
mengingatkan, kadangkala hamil anggur ini bisa berkembang menjadi penyakit
Trofoblast Ganas. Penyakit ini terjadi manakala pengambilan “hamil anggur”
dengan cara dikuret, tidak mampu menghentikan pertumbuhan. Pertumbuhan terus
terjadi dengan keluarnya hormon kehamilan atau HCG. Ahirnya suami dan
ibu.Casuni mengambil keputusan untuk melakukan histerektomi.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa hamil anggur adalah kehamilan abnormal
berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan bakal
janin, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah
anggur. Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel
bagian tepi ovum atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di
dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan
hasil pembuahan.
Gejala dari
penyakit ini dintunjukan sebagaimana orang hamil normal, tanda awal persis
kehamilan biasa, misalnya terlambat haid, keluhan mual, muntah. Hanya saja
keluhan tersebut lebih hebat. Jika diperiksa tes kehamilan, hasilnya positif
juga. hamil anggur dikaitkan dengan ragam penyebab seperti mutasi genetik
(jeleknya sperma atau ovum), blighted ovum atau kehamilan di mana janin akan
mati dan tak berkembang, kekurangan vitamin A, darah tinggi, serta faktor gizi
yang kurang baik.
Penanganan
hamil anggur adalah dengan kuretase. Setelah itu harus dimonitor dan di follow
up dengan dengan ketat, karena kehamilan mola bisa berkembang ke arah proses
keganasan yang disebut dengan chorio-carcinoma.
B. Saran
1. Kontrol teratur selama hamil.
Bukan saja karena mola, namun untuk memastikan kehamilan tetap tumbuh normal
2. Tidak mengkonsumsi makanan
rendah protein, asam folat, dan karoten karena dapat meningkatkan risiko
terjadinya mola.
3. Membiasakan diri mengonsumsi
vitamin A bagi perempuan yang tengah merencanakan kehamilan.
4. Segera memeriksakan kehamilan
sedini mungkin dengan USG, untuk memastikan ada tidaknya hamil anggur.
DAFTAR PUSATAKA
http://cakmoki86.wordpress.com/2007/02/16/hamil-anggur-apaan-sih/
http://winardi-andalas-putro.blogspot.com/2009/05/mengenal-gejala-hamil-anggur.html
http://www.detikhealth.com/read/2009/07/02/114119/1157834/770/hamil-anggur--mola-hidatidosa-
http://yuwielueninet.wordpress.com/2008/03/24/mengenal-hamil-anggur/
http://keluargacemara.com/kesehatan/kehamilan/hamil-anggur.html
http://winardi-andalas-putro.blogspot.com/2009/05/mengenal-gejala-hamil-anggur.html
http://www.detikhealth.com/read/2009/07/02/114119/1157834/770/hamil-anggur--mola-hidatidosa-
http://yuwielueninet.wordpress.com/2008/03/24/mengenal-hamil-anggur/
http://keluargacemara.com/kesehatan/kehamilan/hamil-anggur.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar