Menjelang Kelahiran si Jabang Bayi
Ketika menjelang kelahiran si jabang bayi, kebanyakan ibu
sudah percaya diri dengan keadaan dirinya dan bayinya dalam keadan sehat. Namun
banyak ibu yang kurang beruntung yang mendapati kondisi yang kurang baik pada
dirinya ataupun janinnya, yang menyebabkan si ibu tidak dapat melahirkan secara
normal. Keadaan seperti ini biasanya timbul akibat si ibu yang kurang menjaga
kesehatan, jarang periksa hamil dan tidak pernah melakukan USG. Berikut
dijabarkan beberapa kendala yang kerap datang menjelang kelahiran tersebut.
Kelainan-kelainan Pada Proses Melahirkan
PRE-EKLAMSI
Bahasa awamnya, tekanan darah atau tensi tinggi. Seorang ibu dinyatakan Pre-eklamsi jika tekanan diastole darah lebih dari 90, terdapat kadar protein dalam urine dan mengalami bengkak/oedem pada tubuh (muka, tangan atau kaki). Bila tidak segera di atasi, dapat menyebabkan keadaan Eklamsi, yakni kejang yang dapat menyebabkan kematian atau kerusakan syaraf. Biasanya, jika kondisi tidak membaik setelah diberi obat, si ibu tidak diperkenankan untuk melahirkan normal (dengan cara mengedan), karena dapat menyebabkan kebutaan pada ibu.
Bahasa awamnya, tekanan darah atau tensi tinggi. Seorang ibu dinyatakan Pre-eklamsi jika tekanan diastole darah lebih dari 90, terdapat kadar protein dalam urine dan mengalami bengkak/oedem pada tubuh (muka, tangan atau kaki). Bila tidak segera di atasi, dapat menyebabkan keadaan Eklamsi, yakni kejang yang dapat menyebabkan kematian atau kerusakan syaraf. Biasanya, jika kondisi tidak membaik setelah diberi obat, si ibu tidak diperkenankan untuk melahirkan normal (dengan cara mengedan), karena dapat menyebabkan kebutaan pada ibu.
PLASENTA
PREVIA
Yaitu keadaan dimana si plasenta/ari-ari menutupi jalan lahir janin. Jika posisi ari-ari menutupi keseluruhan jalan lahir, Akibatnya si janin mustahil untuk dilahirkan secara normal. Gejalanya biasanya terjadi perdarahan segar yang tidak terasa sakit. Dianjurkan untuk melahirkan secara Caesar. Keadaan seperti ini harusnya bisa diketahui dari jauh hari melalui pemeriksaan hamil dan USG.
Yaitu keadaan dimana si plasenta/ari-ari menutupi jalan lahir janin. Jika posisi ari-ari menutupi keseluruhan jalan lahir, Akibatnya si janin mustahil untuk dilahirkan secara normal. Gejalanya biasanya terjadi perdarahan segar yang tidak terasa sakit. Dianjurkan untuk melahirkan secara Caesar. Keadaan seperti ini harusnya bisa diketahui dari jauh hari melalui pemeriksaan hamil dan USG.
TALI
PUSAT MENUMBUNG
Adalah keadaan dimana tali pusat berada lebih di depan dibanding kepala janin. Akibatnya jika terjadi proses kelahiran, tali pusat akan lahir duluan dari kepala. Keadaan ini membahayakan karena jika di khawatirkan tali pusat nantinya akan terjepit oleh kepala janin itu sendiri, yang mengakibatkan suplay dari ibu melalui tali pusat tidak bisa tersalurkan ke janin. Biasanya di anjurkan untuk dilahirkan Caesar.
Adalah keadaan dimana tali pusat berada lebih di depan dibanding kepala janin. Akibatnya jika terjadi proses kelahiran, tali pusat akan lahir duluan dari kepala. Keadaan ini membahayakan karena jika di khawatirkan tali pusat nantinya akan terjepit oleh kepala janin itu sendiri, yang mengakibatkan suplay dari ibu melalui tali pusat tidak bisa tersalurkan ke janin. Biasanya di anjurkan untuk dilahirkan Caesar.
KETUBAN
PECAH DINI
Keadaan dimana air ketuban/air-air banyak yang tidak tertahankan dan berbau sebelum bulannya atau sebelum adanya pembukaan (pada pemeriksaan dalam vagina). Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Bisa terjadi karena volume air ketuban yang di atas normal atau trauma luar seperti dipijat perut oleh dukun. Jika terjadi sebelum 37 minggu (kurang dari 9 bulan) ibu diberi obat tokolitik untuk pematangan paru janin, karena dikhawatirkan janin lahir dengan premature dan belum siap untuk lahir ke dunia. Selain itu janin terancam terkena infeksi akibat cairan ketuban yang melindunginnya sudah tidak ada lagi.
Keadaan dimana air ketuban/air-air banyak yang tidak tertahankan dan berbau sebelum bulannya atau sebelum adanya pembukaan (pada pemeriksaan dalam vagina). Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Bisa terjadi karena volume air ketuban yang di atas normal atau trauma luar seperti dipijat perut oleh dukun. Jika terjadi sebelum 37 minggu (kurang dari 9 bulan) ibu diberi obat tokolitik untuk pematangan paru janin, karena dikhawatirkan janin lahir dengan premature dan belum siap untuk lahir ke dunia. Selain itu janin terancam terkena infeksi akibat cairan ketuban yang melindunginnya sudah tidak ada lagi.
Keadaan dimana kepala janin telah lahir, namun bahu tidak dapat lahir. Disebabkan karena ukuran bayi di atas normal. Bisa terjadi karena si ibu tidak memperhatikan pola makan yang mungkin berlebihan serta jarang periksa hamil dan USG. Keadaan seperti ini biasanya diatasi dengan pengeluaran janin dengan agak memaksa dengan cara melebarkan jalan lahir. Dapat menyebabkan trauma bahu pada janin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar