A. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti
‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang
matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi
adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan
antara sel telur yang matang dengan sperma. Pelayanan kontrasepsi (PK)
merupakan salah satu komponen dalam pelayanan kependudukan/KB.
Sebagian besar masalah yang berkaitan dengan pencabutan disebabkan
oleh pemasangan yang tidak tepat, oleh karena itu ,hanya petugas klinik yang
terlatih (dokter,bidan,dan perawat) yang diperbolehkan memasang maupun mencabut
implan.untuk mengurangi masalah yang timbul setelah pemasangan,semua tahap
proses pemasangan harus dilakukan secara hati-hati dan lembut,dengan
menggunakan upaya pencegahan infeksiyang dianjurkan (Sarifiddin, 2006).
B. Tujuan Kontrasepsi
1. Untuk menunda
kehamilan
2. Untuk
menjarangkan kehamilan
3.
Untuk menghentikan kehamilan / mengakhiri kehamilan / kesuburan
C. Syarat-syarat Alat
Kontrasepsi
Tidak ada satupun metode
kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien karena masing-masing
mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap klien. Namun
secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah sebagai berikut:
1. Aman, artinya tidak akan menimbulkan
komplikasi berat jika digunakan
2. Berdaya guna, dalam arti jika
digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah kehamilan.
3. Dapat diterima, bukan hanya oleh
klien melainkan juga oleh lingkungan budaya di masyarakat.
4. Terjangkau harganya oleh masyarakat
5. Bila metode tersebut dihentikan
penggunaannya, klien akan segera kembali kesuburannya, kecuali untuk
kontrasepsi mantap (Kusumaningrum, 2009).
D. Sasaran
1.
Pasangan usia subur
Semua
Pasangan Usia Subur yang ingin menunda, menjarangkan
kehamilan dan mengatur jumlah anak.
2. Ibu yang mempunyai banyak anak
Dianjurkan
memakai kontrasepsi untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi
yang disebabkan karena faktor multiparitas (banyak melahirkan anak)
3. Ibu yang mempunyai resiko tinggi
terhadap kehamilan
Ibu
yang mempunyai penyakit yang bisa membahayakan keselamatan jiwanya jika dia
hamil, maka ibu tersebut dianjurkan memakai kontrasepsi.
E. Jenis-jenis Alat
Kontrasepsi
1. kondom
a. Definisi
Kondom merupakan
selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya
lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis
yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila
digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti puting susu. Berbagai
bahan telah ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efektivitasnya
(misalnya penambahan spermicidal) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual
(Saifuddin, 2003).
Kondom dalam berbagai jenis bentuk telah digunakan sejak beberapa abad yang lalu. Kondom berfungsi sebagai barrier yang membungkus penis untuk melindungi dari penyakit yang telah digunakan sejak 1350 sebelum masehi dan digunakan untuk mencegah kehamilan sekitar abad ke-16 (Lubis, 2008).
Kondom dalam berbagai jenis bentuk telah digunakan sejak beberapa abad yang lalu. Kondom berfungsi sebagai barrier yang membungkus penis untuk melindungi dari penyakit yang telah digunakan sejak 1350 sebelum masehi dan digunakan untuk mencegah kehamilan sekitar abad ke-16 (Lubis, 2008).
Kondom merupakan metode
kontrasepsi yang paling banyak digunakan. Cara kerja kondom, mencegah sperma
bertemu dengan sel telur yang menyebabkan tidak terjadinya pembuahan. Alat kontrasepsi
ini lebih efektif digunakan tetapi jika penggunaannya secara tepat dan benar
(www.rakyatmerdeka.co.id, 2007).
b. Klasifikasi
Klasifikasi kondom
berdasarkan jenis kelaminnya terbagi menjadi 2 bagian, yaitu kondom pria dan
kondom wanita
v Kondom Pria
Kondom pria merupakan
selubung/sarung karet tipis yang dipasang pada penis sebagai tempat penampungan
air mani yang dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga tidak tercurah pada
vagina. Bentuknya ada dua macam, yaitu polos dan berputing. Bentuk berputing
ada kelebihannya yaitu untuk menampung sperma setelah ejakulasi. Cara kerja
kondom yaitu mencegah pertemuan ovum dan sperma atau mencegah spermatozoa
mencapai saluran genital wanita
Jenis/tipe kondom pria adalah :
·
Kondom lateks
Sebagian besar kondom terbuat dari karet lateks halus dan berbentuk
silinder bulat, umumnya memiliki panjang 15-20 cm, tebal 0,03-0,08 mm, garis
tengah sekitar 3,0-3,5 cm, dengan satu ujung buntu yang polos atau berpentil
dan dipangkal yang terbuka bertepi bulat. Namun untuk sekarang telah tersedia
dalam ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari standar.
·
Kondom berpelumas
Sebagai usaha untuk meningkatkan akseptabilitas, telah diperkenalkan
variasi kondom yang berpelumas, mengandung spermatiside, berwarna, memiliki
rasa, dan beraroma.
·
Kondom anti alergi
Kondom anti alergi terbuat dari karet lateks dengan rendah residu dan tidak
dipralubrikasi.
·
Kondom yang lebih tebal dan melebihi
standar, dipasarkan terutama untuk hubungan intim per-anus pada pria homoseks
untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap penularan HIV/AIDS
v Kondom Wanita
Kondom untuk wanita
adalah suatu sarung polyurethane dengan panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm
yang ujungnya terbuka melekat ke suatu cincin polyurethane lentur. Cincin
polyurethane ini berfungsi sebagai alat untuk memasang dan melekatkan kondom di
vagina. Kondom wanita mengandung pelumas berbahan dasar silikon dan tidak
memerlukan pelumas spermisida serta hanya sekali pakai. Efektivitas dari
penggunaan kondom ini menunjukkan sama dengan efektivitas dari penggunaan
diafragma
Bahan polyurethane
kurang menyebabkan reaksi alergi dibandingkan kondom lateks. Bahan tersebut
juga kuat dan jarang robek (40% lebih kuat dari kondom lateks) tetapi tipis
sehingga sensasi yang ditimbulkan tetap dapat dipertahankan. Kondom wanita ini
dapat mencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual termasuk HIV apabila
digunakan dengan benar (Lubis, 2008).
Fungsi kondom sebenarnya
bukan sekadar sebagai alat KB atau pengaman saja. Kondom juga bisa digunakan
sebagai bagian dari foreplay agar suasana bercinta menjadi berbeda. Apalagi
saat ini kondom tersedia dalam beragam tekstur dan aroma. Berikut jenis-jenis
kondom yang banyak beredar di pasaran (Yuniico, 2009).
ü Kondom dengan aroma dan rasa.
o Aroma favorit yang bisa dipilih seperti cokelat, stroberi, durian, pisang
dan mint.
ü Kondom berulir (Ribbed Condom)
o Jenis kondom yang satu ini memiliki keunikan di bentuknya yang berulir
untuk menambah kenikmatan pada saat bersenggama.
ü Kondom ekstra tipis (Extra Thin Condom)
o Tipe satu ini berbahan karet dengan ukuran yang sangat tipis. Pada saat
melakukan senggama, pasangan seakan-akan senggama tanpa menggunakan kondom.
ü Kondom bintik (Dotted Condom)
o Tipe ini disertai dengan bintik-bintik di sekitarnya yang bisa menimbulkan
efek mengejutkan bagi wanita.
ü Kondom ekstra pengaman (Extra Safe Condom)
o Jenis ini memiliki tambahan lubrikan, serta mengandung perlindungan ekstra
untuk mencegah kehamilan.
ü Kondom wanita (Female Condom)
ü Kondom berbahan lateks atau polyurethan, sehingga bersifat elastis dan
fleksibel, kondom ini lebih menimbulkan sensasi atau rangsangan. Terutama bagi
pria yang kurang suka memakai kondom.
ü Kondom twist.
o Tipe ini didesain secara khusus untuk menstimulasi area sensitif pada saat
bersenggama.
ü Kondom getar (Vibrating Condom).
o Kondom ini dilengkapi dengan cincin getar di bagian ujungnya Kondom yang
menggunakan baterai khusus untuk menggerakkan cincin getarnya ini bisa bertahan
hingga 30 menit.
ü Kondom baggy.
o Tipe ini bentuknya agak membesar di bagian ujung serta memiliki ulir di
bagian badannya, untuk memaksimalkan gerakan saat bersenggama.
ü Kondom dengan tambahan obat kuat (Condoms with extra strong medicine)
Jenis kondom yang satu ini dilengkapi dengan lubrikan yang mengandung obat kuat(Yuniico, 2009).
Jenis kondom yang satu ini dilengkapi dengan lubrikan yang mengandung obat kuat(Yuniico, 2009).
c.
Kelebihan pemakaian kondom
Kelebihan pemakaian
kondom secara umum sebagai alat kontrasepsi
·
Efektif bila digunakan dengan benar
·
Tidak mengganggu produksi ASI.
·
Tidak mengganggu kesehatan klien.
·
Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
·
Murah dan dapat dibeli secara umum.
·
Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan
kesehatan khusus.
·
Metode kontrasepsi sementara bila metode
kontrasepsi lainnya harus ditunda (Saifuddin, 2003).
Kelebihan pemakaian kondom secara umum sebagai alat non kontrasepsi.
·
Memberi dorongan kepada suami untuk ikut
ber-KB.
·
Dapat mencegah penularan IMS.
·
Mencegah ejakulasi dini.
·
Membantu mencegah terjadinya kanker
serviks (mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada serviks).
·
Saling berinteraksi sesame pasangan.
·
Mencegah imuno infertilitas (Saifuddin,
2003)
Kelebihan kondom berdasarkan klasifikasinya.
Pria
·
Murah dan dapat dibeli secara umum.
·
Tidak ada persyaratan untuk berkonsultasi
dengan tenaga kesehatan.
·
Tidak memerlukan pengawasan khusus dari
tenaga kesehatan
·
Mudah cara pemakaiannya.
·
Tingkat proteksi yang cukup tinggi
terhadap infeksi menular seksual (PMS)
·
Efektif jika digunakan secara benar dan
konsisten.
·
Tidak mengganggu produksi.
·
Tidak memerlukan pengawasan (USU, 2009).
Wanita
·
Memberikan perlindungan yang tinggi
terhadap infeksi menular seksual (IMS).
·
Tidak mengganggu produksi.
·
Efektif jika digunakan secara benar dan
konsisten.
·
Bagi pasangan pria, penurunan kenikmatan
seks lebih kecil dibandingkan kondom laki-laki.
·
Tidak memerlukan pengawasan (USU, 2009).
d. Kekurangan pemakaian kondom
Kekurangan pemakaian
kondom secara umum
1. Efektifitas tidak terlalu tinggi.
2. Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
kontrasepsi.
3. Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi
sentuhan langsung).
4. Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan
untuk mempertahankan ereksi.
5. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan
seksual.
6. Beberapa klien malu untuk membeli kondom ditempat
umum.
7. Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah
dalam hal limbah (Saifuddin, 2003).
Kekurangan pemakaian kondom berdasakan klasifikasinya.
Pria
·
Penurunan kenikmatan seks lebih besar
daripada kondom wanita
Wanita
·
Kenikmatan bisa terganggu karena timbul
suara gemerisik saat berhubungan intim.
·
Penampilan kurang menarik.
·
Pada awal menggunakan alat ini, proses
pemasangannya agak sulit.
·
Kadang-kadang dapat terdorong seluruhnya
ke dalam vagina.
·
Harganya masih mahal (USU, 2009).
e. Efek Samping
Pada umumnya saat
menggunakan kondom, pemakai kondom dan pasangannya tidak akan mengalami efek
samping. Namun pada beberapa kasus terutama yang alergi terhadap latex, bisa
menimbulkan iritasi. Apalagi jika latex kondomnya ditambahi dengan bahan
spermicidal, maka nyeri yang timbul akan semakin parah. Guna menghindari reaksi
alergi ini, maka sebaiknya memakai kondom dari bahan polyurethane atau kondom
natural skin serta tidak memakai bahan spermicidal (Kusmarjadi, 2009).
Banyak pria mengeluhkan
kurang sensisitif jika memakai kondom, sementara yang lainnyna merasa sulit
untuk mempertahankan ereksi saat memakai kondom atau saat intercourse. Pada
beberapa kasus, baik pria maupun partner-nya, memakai kondom bisa menghancurkan
spontanitas mereka dalam ML. Tetapi hal tersebut bukan merupakan efek samping
(Kusmarjadi, 2009).
f.
Indikasi
Semua pasangan usia
subur yang ingin berhubungan sekual dan belum menginginkan kehamilan. Selain
itu, untuk perlindungan maksimum terhadap infeksi menular seksual (IMS)
(Puspitasari, 2009).
g.
Kontra indikasi
o Apabila secara psikologis pasangan tidak dapat menerima metoda ini.
o Malformasi penis.
o Apabila salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks (Puspitasari,
2009)
h.
Cara pemasangannya:
1. Ujung yang tertutup
di bentuk lonjong pipih atau bisa juga angka delapan dengan salah satu
jari-jari tangan.
2. Tangan yang lain membuka bibir vagina dan yang memegang ujung kondom yang tertutup memasukkan ke dalam lubang vagina.
3. Setelah cincin masuk ke dalam vagina, tangan yang satu memasukkan jari ke dalam kondom untuk mendorong agar kondom bisa masuk seluruhnya. Usahakan cincin yang
di dalam menghadap langsung ke arah mulut rahim.
4. Rapihkan cincin bagian luar yang
terbuka di bibir vagina. Kondom siap dipakai untuk berhubungan badan suami istri.
Selamat menikmati.menjelma
5. Untuk melepasnya tinggal
dicabut pelan-pelan dan lapisan bagian cincin yang luar
dipencet agar sperma tidak berantakan kemana-mana.menjelma
i. Konseling yang perlu disampaikan pada
pasien antara lain:
·
Jika kondom dipakai secara tepat dan
benar, maka kondom akan dapat melindungi Anda dan pasangan dari hal-hal
tersebut. Jika dipakai secara asal-asalan, ada kemungkinan kegagalan penggunaan
kondom, yakni meski sudah digunakan, tetap saja Anda dapat hamil atau
terinfeksi penyakit menular seksual.
·
Kondom ini dapat dipasang sebelum
melakukan hubungan seksual (hingga 8 jam sebelumnya) jadi tidak perlu jeda
selama bermesraan
·
Kondom wanita tidak dapat digunakan
bersamaan dengan kondom pria karena dapat menyebabkan posisinya bergerak keluar
·
Agak mengganggu hubungan
seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar