Suntik KB
a. Definisi
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk
mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi
hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena
kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan
aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan
kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya
pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula
bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB
hormonal selama maksimal 5 tahun.
b. Jenis Kb Suntik
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
ü Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
ü Suntikan/3 bulan ; contoh : Depo provera, Depogeston (Harnawati, 2008).
c. Cara Kerja Kb Suntik
ü Menghalangi ovulasi (masa subur)
ü Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
ü Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
ü Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
ü Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
d. Contoh Obat Injeksi Beserta Dosisnya
• Depo Provera ( 3 ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12
minggu )
•Noristeran ( 200 mg ) diberikan setiap 2 bulan ( 8 minggu )
• Cyclofem 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat
diberikan setiap bulan.
Depo-provera ialah
6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral,
mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk
obat depot. Noristerat termasuk dalam golongan kontrasepsi ini.
Mekanisme kerja
kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat
cocok untuk program postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.
e. Cara Kerja
Berdasarkan penghambatan
pelepasan LH dan perintangan ovulasi serta pengentalan lender servik.
f. Interaksi Obat :
Aminoglutethimide
(Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi dari medroxyprogesterone lewat
hati dengan menurunkan konsentrasi medroxyprogesterone dalam darah dan
memungkinkan pengurangan efektivitas medroxyprogesterone.
CARA PENYIMPANAN : disimpan dalam suhu
20-25°C
g. Cara Pemberian
§ Waktu Pemberian
• Setelah melahirkan : 6 minggu pasca salin
• Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari
setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
• Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
§
Lokasi Penyuntikan dengan i.m sampai
daerah glutus
• Daerah bokong/pantat
• Daerah otot lengan
atas
EFEKTIVITAS : Keberhasilannya praktis 99.7
%.
h. Indikasi
Indikasi pemakaian
kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi
jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat
ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin
menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien
dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui.
Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi
juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
i. Kontraindikasi
Beberapa keadaan
kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian suntikan KB. Ibu
dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang hamil, ibu yang
menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar),
mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau
menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang
dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina, sakit
kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan
penggunaan KB suntik ini.
j. Efek Samping
Menjadi kacaunya pola
pendarahan, terutama pada bulan-bulan pertama dan sudah 3-12 bulan umumnya
berhenti dengan tuntas. Seringkali berat badan bertambah sampai 2-4 kg dalam
waktu 2 bulan karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam
alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan
mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon
ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali
efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah
dan menurunnya gairah seksual.
Salah satu sifat lemak
adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ yang mengandung
banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang sedikit / kering.
Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon
progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat
melakukan hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan
menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi seksual pada wanita.
k. Keuntungan
Kontrasepsi suntik
adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang
dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran
air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu
dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan
untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik
memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan
suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat
dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi
suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada
penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan
oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak
perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan
berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja
peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan
berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita
tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
l. Kerugian
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang
banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
m. Konseling yang perlu disampaikan pada
pasien antara lain:
·
Nyeri dada hebat atau nafas pendek, hal
ini mengidentifikasikan adanya bekuan darah atau adanya serangan jantung
·
Sakit kepala hebat atau gangguan
penglihatan, ini mengidentifikasi terjadinya struk,hipertensi atau migran
·
Nyeri tungkai hebat, ini mengidentiikasi
kemungkinan penyumbatan pembuluh darah pada tungkai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar